
Di era yang serba mengandalkan kecerdasan buatan, nilai-nilai ketimuran bangsa Indonesia semakin lama semakin memudar. Dari kalangan anak balita hingga tua renta tidak dapat lepas dari yang namanya gadget, elektronik yang memang sudah tidak asing lagi dan memiliki daya tarik tersendiri yang dapat menghipnotis pemakainya.
Kebiasan bermain gadget tanpa disadari dapat mengikis rasa simpati dan empati terhadap sesama. Terkadang, seorang anak yang asyik bermain gadget tidak pernah memperhatikan dan cenderung acuh tak acuh terhadap keadaan sekitar. Mereka tak mendengar saat dipanggil orang tua dan juga tak melihat ketika orang tuanya sedang sibuk dalam pekerjaan yang membutuhkan bantuan. Kalau hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus maka yang akan lahir adalah generasi-generasi individualis yang hanya fokus pada dirinya sendiri.
Kepedulian sosial tidak mungkin dapat ditumbuhkan secara instan, tetapi harus diajarkan langsung dengan teladan dan nilai-nilai yang diterapkan dalam keseharian. Pendidikan sosial memerlukan pemahaman, pembiasaan, dan contoh-contoh dari orang sekitar. Ketika melihat seseorang berada dalam kesusahan, kita akan membayangkan bagaimana perasaan kita jika dalam posisi tersebut tidak ada yang peduli ataupun terpanggil untuk membantu.
SD Putra Pertiwi selalu berusaha membangun karakter-karakter yang unggul, yang tidak hanya konsen dalam hal intelektual melainkan juga emosional dan sosial yang dapat menumbuhkan kepedulian antar sesama. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan bakti sosial dan humaniora.
Humaniora adalah sebuah kegiatan edukatif untuk mengumpulkan perlengkapan mandi yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Memulai dari sekarang dari sesuatu yang kecil sehingga terbentuk pembiasaan untuk dapat saling berbagi dan meringankan kesulitan orang lain.
Berbagi bukan tentang seberapa besar dan seberapa berharganya hal yang kau beri, namun seberapa tulus dan ikhlasnya apa yang ingin kau beri. Itulah yang kita tanamkan kepada anak didik Sekolah Putra pertiwi.
Kegiatan Humaniora dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2025 mulai pukul 10.00 WIB. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok untuk memulai aksi berbagi kepada Masyarakat di area sekitar sekolah. Kelas 1 dan 2 di wilayah utara sekolah, sementara kelas 3 dan 4 di bagian selatan sekolah, sedangkan kelas 5 dan 6 ke bagian timur sekolah.
Mereka dengan antusias dan gembira berjalan kaki tanpa mengenal lelah meskipun dalam kondisi berpuasa menghampiri rumah-rumah penduduk yang mereka lewati dan juga pejalan kaki ataupun pengendara motor. Begitu juga dengan masyarakat yang dengan rasa bahagia menyambut mereka hingga ada yang sengaja menunggu di depan rumah mereka.
Semangat terus ya Nak untuk berbagi… kamu yang sesungguhnya adalah kamu ketika mampu memberikan manfaat bagi orang lain di sekitarmu.